Manfaatkan Ruang Publik untuk Berbagi Ilmu
Berbagi
ilmu kepada orang lain bisa dilakukan dimana saja. Tidak harus dilakukan
melalui pendidikan formal, seperti sekolah maupun sejenisnya. Akan tetapi bisa
dilakukan dimana saja, asala menyenangkan dan bisa untuk belajar. Hal ini
seperti yang dilakukan Akademi Berbagi (Akber) Solo.
Mereka
menyulap ruang publik, entah itu tempat makan, berkumpul maupun lainnya sebagai
ajang untuk berbagi ilmu.
“Kami
mengusung konsep berbagi bikin happy, jadi dimanapun tempatnya, asal
nyaman untuk berbagi ilmu kami gunakan untuk saling berbagi ilmu. Jadi nggak
selamanya dilakukan melalui lembaga/pendidikan formal,”ungkap Kepala
Koordinator Akber Solo, Mega Safira.
Menurut dia, Akber merupakan
gerakan sosial nirlaba yang berbasis berbagi ilmu untuk siapa saja. Akber kini
telah menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia dan lebih dari 38 kota
besar di Indonesia.
“Ada Aceh, Medan, Padang,
Palembang, Pekanbaru, Jakarta, Bekasi, Bandung, Malang, Pekalongan, Yogyakarta,
Salatiga, Semarang, Kalimantan, Balikpapan, Pontianak, Samarinda dan bahkan
telah ada di Singapura.”
Berdirinya Akber untuk region Solo
dipelopori oleh lima orang praktisi ilmu. Yakni Imam subchan, Koordinator Earth
Hour (EH) Solo Budi Prajitno, Sadrah Deep, Ade Bahtiar
dan Irawan Mintorogo.
“Akber Solo didirikan pada 5 Mei
2011. Akber adalah kegiatan belajar mengajar dan
berbagi informasi yang dapat diikuti oleh siapapun tanpa dipungut biaya,”
tambah dia.
Selama
berjalan, Akber Solo telah mengadakan lebih dari 80 kelas dan memiliki ribuan
peserta. Adapun kelas itu antara lain kelas fotografi, jurnalistik, lingkungan,
ilmu praktisi, Public Relation (PR), reportase, public speaking
serta kelas-kelas lainnya. Dikatakan Mega, Akber Solo merupakan
sarana berbagi pengetahuan oleh ahlinya langsung.
“Sejak didirikan Akber Solo memulai
kelas pertamanya di Omah Sinten. Terlihat antusiasme masyarakat untuk mengenal
komunitas ini cukup tinggi. Sampai sekarang kelas yang paling banyak diminati
peserta adalah kelas public speaking,” katanya.
Dia juga mengatakan, relawan (volunteer)
Akber Solo saat ini telah mencapai 20 orang. Masing-masing relawan diharapkan
dapat membuat kelas baru. Ini dilakukan untuk menjaga konsisten antar relawan
dami kemajuan Akber Solo.
“Meski relawan Akber Solo sebagian
besar dari mahasiswa, pertemuan relawan tetap dilakukan. Tujuannya adalah untuk
menjaga kebersamaan dan kekompakan antar relawan,” ungkapnya.
Untuk menjaga kekompakan, Akber
Solo selalu melakukan pertemuan. Bahkan, setiap dua tahun sekali dilakukan
pertemuan Akber secara nasional. Dalam pertemuan itu, kata dia membahas tentang
bagaimana cara memberdayakan relawan untuk dapat memajukan perkembangan Akber
secara nasional.(bib)







No comments:
Post a Comment