Sebagai
warisan leluhur, keberadaan jamu tradisional harus dilestarikan keberadaannya.
Selain banyak manfaat dan kasiatnya, jamu tradisional baik untuk kesehatan
tubuh. Hal itu disampaikan Dirjen Standarisasi dan Perlindungan Konsumen
Kementerian Perdagangan, Widodo dalam peringatan Hari Konsumen Nasional
(Hakornas) Provinsi Jateng yang dipusatkan di halaman Balikota Solo.
“Jamu
tradisional ini adalah produk lokal dan merupakan warisan leluhur. Dari dulu
sampai sekarang jamu tradisional masih tetap ada,” katanya.
Dalam
kesempatan itu, Widodo mengajak masyarakat Solo untuk minum jamu tradisional
sacara massal. Ada sekitar enam tukang jamu gendong diundang untuk memeriahkan
kegiatan selama dua hari itu.
“Kegiatan
minuman jamu massal baru pertama kali digelar di Solo. Tujuannya adalah untuk
mengangkat kembali keberadaan jamu tradisional. Disamping itu melalui kegiatan
ini kami mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan mengutamakan
produk dalam negeri.”
Dia juga
mengatakan, melalui acara ini diharapkan masyarakat Indonesia semakin mencintai
produk dalam negeri. Hal ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Tengah siap
untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Sementara
itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, berharap melalui kegiatan ini masyarakat
bisa menjadi konsumen cerdas. Tidak hanya mencintai produk Indonesia, namun
juga produk lokal. Pasalnya, dengan mencintai produk dalam negeri akan dapat
menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakat.
“Tentunya
kesejahteraan masyarakat meningkat dengan adanya konsumen cerdas,” terang pria
yang akrab disapa Rudy.
Peningkatan
kesejahteraan ini, kata Rudy perlu campur tangan pemerintah pusat dalam hal ini
memberikan regulasi kepada seluruh Usaha Kecil Mengah (UKM) untuk mengembangkan
hasil produksinya.
“Seperti
produksi batik Solo. Pemkot tidak bisa melakukan pengadaan barang dan jasa
kepada UMKM. Karena pengadaan barang dan jasa ini dilakukan dengan lelang.
Sehingga pemerintah pusat harus membuatkan regulasi supaya UMKM bisa melakukan
pengadaan barang dan jasa,” papar Rudy.(bib)








No comments:
Post a Comment